Dishub Cianjur menambah CCTV di jalur protokol hingga perbatasan daerah

Cianjur -Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di sejumlah titik mulai dari jalur protokol hingga perbatasan daerah sebagai upaya pemantauan dan pengendalian arus lalu lintas.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Cianjur Iqbal Safarudin di Cianjur, Jumat, mengatakan saat ini CCTV yang sudah terpasang di jalur protokol, jalur utama hingga perbatasan sebanyak 60 titik dan akan ditambah pada tahun 2025.

“Penambahan titik CCTV tahun ini, merupakan langkah penting untuk memperkuat sistem pengawasan di titik rawan dan vital,
saat ini sudah masuk tahap kajian perencanaan,” katanya.

Setelah hasil kajian keluar, tutur dia, jumlah CCTV dan lokasi penempatan sudah dapat dilakukan seperti di perempatan Jalan Lingkar Timur dan perempatan Jalan Perintis Kemerdekaan serta sejumlah titik vital lainnya.

Pihaknya mencatat idealnya di setiap persimpangan di Cianjur terpasang satu CCTV guna mempermudah pengawasan dan pemantauan guna kelancaran dan keselamatan lalu lintas karena keterbatasan petugas di lapangan.

“Kami masih fokus di wilayah perkotaan dan perbatasan serta pemasangan di setiap persimpangan disesuaikan dengan hasil kajian dan kebutuhan di lapangan, sehingga akan memudahkan petugas dalam melakukan berbagai tindakan dan penanganan lalulintas,” katanya.

Bahkan saat ini, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) di berbagai ruas jalan termasuk jalan provinsi dan nasional, meski bukan kewenangan pemerintah daerah, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga.

Tidak hanya melakukan perbaikan, pihaknya juga menambah PJU di sejumlah titik yang dinilai rawan terjadi kecelakaan dan tindak kriminal dengan fokus pemeliharaan lampu jalan di wilayah perkotaan.

“Setelah tim melakukan pengecek-kan masih banyak PJU yang tidak menyala terutama di ruas jalan nasional, meski kewenangan kementerian, kami tetap melakukan perbaikan dan pemeliharaan,” katanya.

(Sumber : ist*)

Kepala PGRI kecamatan Cibadak diduga Alergi dengan Wartawan dan LSM, Ada Apa ??

Sukabumi – BanyaknyaTemuan di lapangan dari berbagai sumber di duga adanya Pungutan Liar yang dilakukan di 3 SDN wilayah Kecamatan Cibadak kab. Sukabumi masih simpang siur, Hal ini terjadi dikarenakan Oknum yang diduga dari Kepsek dan Komite sangat sulit untuk ditemui, apalagi dikonfirmasi.

Selasa, 10/06/2025 tepat pukul : 09:27 WIB. kami dari awak Media mencoba mendatangi Kepala PGRI Kec. Cibadak,  Aceng Mustofa di SDN 05 Cibadak. Yang dimana Aceng Juga menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN 05 Cibadak.

Maksud dan tujuan kami menemui Aceng hanya ingin meminta Pendapat dan arahan dari beliau terkait temuan temuan dugaan Pungli yang dilakukan oleh para Oknum Kepsek, Guru, maupun Komite yang terjadi di wilayah kec. Cibadak.

Ketika temuan tersebut ingin di konfirmasikan kepada Aceng Mustofa selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 05 Cibadak Sekaligus Menjabat sebagai Ketua PGRI kecamatan Cibadak sudah terhitung dari berbagai Awak Media yang ingin berjumpa dengan Aceng sudah belasan kali datang ke sekolahnya selalu tidak ada di tempat sampai berita ini diterbitkan.

setiap kali awak media datang Ke SDN 05 Cibadak,Selalu ada laki-laki Parubaya yang berada di ruangan TU mengatakan  ” Kalo tadi pagi ada, mungkin sekarang Pak  Kepsek lagi disekolah yang satunya lagi. Kalo ingin ketemu beliau harus pagi. ” Ungkapnya.

Namun kami sebagai Jurnalis Sangat heran dengan sikap yang dilakukan oleh Aceng Mustofa, sebelum berita pendidikan yang menuai banyak pertanyaan, Aceng dikenal sebagai Sosok yang selalu welcome kepada semua Awak media maupun LSM.

Tim kami Juga sudah berpuluh-puluh kali mencoba menghubungi kontak WhatsApp Aceng. Namun beliau tidak pernah menjawab ataupun membalas pesan dari Awak Media.

Trio D Nama panggilan Lapangan mereka sebagai perwakilan dari LSM mengatakan ” kalau Aceng tidak merasa bersalah kenapa harus alergi terhadap wartawan dan LSM apalagi sampai ngumpet itu kan lucu main petak umpet saja sekalian “.

Amud perwakilan dari awak Media menambahkan “kalau Aceng menjadi tukang jualan rujak tidak mungkin dia bertemu wartawan untuk di wawancara atau LSM,
sehubungan dia PNS dan punya jabatan sebagai Ketua PGRI, wajar saja kalau wartawan mencari untuk meminta tanggapan.” tegasnya.
Tim*©

Translate »