Sukabumi,Pendidikan – Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, kini menjadi sorotan publik atau pun awak media, pasalnya, kuat dugaan Kepala Bidang Sekolah dasar (SD) Dinas kabupaten Sukabumi yang bernama Agus telah disuap oleh Beberapa kepala sekolah Sekolah Dasar (SD) yang ada di kab.Sukabumi. Isu tersebut beredar setelah Viralnya berita 4 Sekolah dasar yang diduga Melakukan Pungli.
Dugaan Penyuapan kepada Agus menguak ketika setiap Awak media yang ingin bertemu dengan Agus, dia tidak pernah Merespon, Sudah puluhan kali Awak media mendatangi Kantor Dinas pendidikan kab. Sukabumi untuk menemui Agus. Selalu saja dia menghindar. Apalagi kalo dihubungi dari WhatsApp atau telpon, lagi dan lagi dia tidak pernah merespon.
Tim investigasi awak media menyayangkan bilamana Seorang Kabid di suap betul betul terjadi. Sebab kabar ini telah menyebar luas ditengah tengah masyarakat dan bukan rahasia umum lagi, padahal Presiden RI Prabowo Subianto sedang fokus dan serius dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Tim investigasi awak media, menyayangkan praktek seperti dugaan pungli Dana BOS di sekolah masih terjadi, praktek seperti ini tak lain menguntungkan pribadi oknum pemangku jabatan di suatu institusi atau organisasi perangkat Daerah semata,”
Awak Media dan beberapa LSM juga berharap agar Aparat Penegak Hukum membongkar praktek haram ini, agar kedepannya tidak ada lagi hal serupa terjadi, dan dengan adanya pemberitaan ini diharapkan Bupati Kabupaten Sukabumi yang Baru saja 100 hari lebih menjabat, segera mengevaluasi kinerja bawahan nya, jika hal ini terus berlanjut maka akan menjadi citra yang buruk di Dunia pendidikan kab. Sukabumi.
perlu kita ketahui bersama bahwa Sangsi Gratifikasi ataupun penyelewengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dapat berupa Pidana penjara, “Pengelola sekolah yang melakukan penyelewengan dana BOS dapat dipidana penjara jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi”
Selain itu, Sangsi hukum menerima pungli (pungutan liar) pemerintah dapat berupa Pidana penjara : Pegawai pemerintah yang menerima pungli dapat dipidana penjara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan Pemecatan dari jabatan : Pegawai pemerintah yang menerima pungli dapat dipecat dari jabatannya. (Trio D)*
DITINJAU : Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi bersama Bupati Cianjur, saat meninjau lokasi jalan provinsi ruas Nyalindung – Sagaranten, tepatnya di Kampung Cisayar, RT 04/R08, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Senin (16/06) pagi.(FOTO : DOKUMENTASI TIKTOK)
SUKABUMI – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akhirnya turun gunung untuk mengecek kondisi jalan Provinsi Jawa Barat, tepatnya ruas Nyalindung – Sagaranten, tepatnya di Kampung Cisayar, RT 04/R08, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi pada Senin (16/06) pagi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, terdapat beberapa titik ruas jalan Provinsi Nyalindung – Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang mengalami kerusakan parah. Bahkan sempat tidak bisa dilewati kendaraan, akibat diterjang bencana retakan tanah pada akhir tahun 2024 lalu.
Kemudian pasca kejadian, UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah II Sukabumi, pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, terkait melakukan pemeliharaan perbaikan jalan secara sementara agar biasa dilewati kendaraan, dan saat ini proses perbaikan jalan akan segera dilakukan dan saat ini masih dalam tahap perencanaan.
Untuk memastikan hal tersebut, Dedi Mulyadi cek kondisinya secara langsung ke lapangan. Dedi bersama rombongannya melihat dan merasakan langsung naik mobil di atas jalan rusak ruas Nyalindung – Sagaranten.
Melalui unggahan media sosial akun TikTok miliknya @kangdedimulyadi, Dedi Mulyadi langsung menghubungi kepala Dinas PU Provinsi Jawa Barat.
“Bapak kepala Dinas PU. Halo, itu jalan Jubleg – Sagaranten ada jalan longsor, katanya dulu ada longsor dibiarkan akhirnya longsor tambah pas setengah jalan,” ucap Dedi dikutip Radar Sukabumi pada unggahan media sosial akun TikTok miliknya @kangdedimulyadi.
Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat ini, pun meminta Kadis PU untuk melihat secara langsung, untuk proses rencana pengerjaan waktu dekat.
“Kalau nampak sekarang ikut menuju jalur Takokak Cianjur, lewatkan jalan jalur Sukabumi jalan Lingkar Selatan. Nanti dilihat, kerjakanlah dalam seminggu ini bisa selesai ya. Nanti jalannya kelewatan jalur Takokak,” bebernya.
Sewaktu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan komunikasi dengan Kadis PU Jawa Barat melalui telepon selulernya, bahwa Kadis PU Jawa Barat, telah menyanggupinya.
Selanjutnya Dedi pun melanjutkan perjalannya ke wilayah jalur Cianjur ruas Jalan Takokak dan bertemu Bupati Cianjur.
“Ini saya lagi bersama dengan Bupati Cianjur ni, menyusuri jalan lintas Sukabumi – Cianjur, banyak daerah-daerah yang longsor sudah lama tidak ditangani dan saya sudah minta kepala PU untuk menyisir daerah ini seluruh kerusakan dan harus diperbaiki dalam satu bulan ini,” ujarnya, dalam akun tiktok milik Dedi Mulyadi.
Pokoknya jalur Sukabumi, Cianjur sampai Garut, Pangandaran tahun depan harus terbangun dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Muhammad Ilham Maulana Kodratullah kepada Radar Sukabumi mengatakan, kedatangan Gubernur Jawa Barat ke lokasi jalan rusak di Kampung Cisayar, RT 04/R08, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi ini, dimaksudkan untuk meninjau kondisi jalan provinsi yang terdampak bencana retakan tanah pada akhir tahun 2024 kemarin.
“Sambutan dari warga sangat antusias luar biasa, karena memang diharapkan masyarakat kedatangan Gubernur Jawa Barat ini, dapat mempercepat proses pembangunan,” jelasnya.
“Pak Dedi datang ke sini secara mendadak atau secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu,” ujarnya.
Saat Gubernur Jawa Barat mendatangi kampung tersebut, Dedi Mulyadi telah berjanji kepada masyarakat untuk memberikan bantuan berupa pembangunan rumah sebanyak 17 unit bagi para penyintas bencana retakan tanah.
“Semoga dapat terwujud. Namun, untuk sistem pembangunannya seperti apa, saya juga kurang tahu yah. Hanya saja, tadi memang beliau mempertanyakan lahan untuk pembangunan rumah 17 unit itu, untuk penyintas bencana,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah II Sukabumi, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Andi Nugroho, ST, mengatakan, pihaknya membenarkan perihal kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke lokasi jalan rusak yang terdampak bencana retakan tanah, tepatnya di ruas Jalan Nyalindung – Sagaranten tersebut.
Iya, tadi pagi memang ada Pak Gubernur Jabar meninjau ke lokasi jalan Nyalindung-Sagaranten,” kata Andi.
Menurut Andi, pasca bencana alam yang memporak-porandakan wilayah Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada 2024 lalu itu, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai ragam kegiatan. Diantaranya, melakukan penebangan pohon di area sekitar bahu jalan untuk pembuatan jalur baru. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025 kemarin.
“Penebangan pohon di wilayah tersebut, dilakukan karena beberapa bagian jalur mengalami amblas akibat bencana retakan tanah, sehingga diperlukan pelebaran jalan agar lalu lintas dapat berjalan lancar di kedua arah,” paparnya.
Intinya, kami akan mengikuti semua arahan dari pimpinan. Terlebih lagi, Pak Gubernur tadi sudah komunikasi sama Pak Kepala. Insya Allah, perbaikan ruas jalan Nyalindung-Sagaranten, akan segera kami perbaiki, demi keamanan dan kenyaman warga Sukabumi. Kami minta doanya semoga perbaikan berjalan lancar,” pungkasnya. (den/d)